Standard Internasional ISO 27001 dan Manfaat Keamanan Informasi


Informasi sebagai Aset Penting
Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, Pertahanan keamanan, keutuhan negara, kepercayaan public atau konsumen sehingga harus dijaga kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaan (availability) dari informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, penerapan tata kelola teknologi Informasi (TI) yang baik saat ini menjadi kebutuhan dan tuntutan setiap organisasi.
Dalam penyelenggaraan tata kelola teknologi, factor keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting diperhatikan mengingat kinerja tata kelola suatu organisasi akan terganggu jika informasi sebagai salah satu obyek utama mengalami masalah keamanan informasi yang menyangkut kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan informasi.
Untuk mengatasi hal itu diperlukan penerapan sistem manajemen keamanan informasi yang diakui secara internasional yakni standar internasional kemananan informasi ISO 27001.

Standar Internasional ISO 27001
ISO 27001 merupakan standar internasional keamanan informasi yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam usaha menggunakan konsep-konsep keamanan informasi yang berlaku secara internasional pada sebuah organisasi. Standar ISO 27001 menyatakan persyaratan utama yang harus dipenuhi menyangkut :
  • Konteks Organisasi
  • Kepemimpinan
  • Perencanaan
  • Support
  • Operasional ·
  • Evaluasi Kinerja ·
  • Improvement

Disamping persyaratan utama, standar 27001 mensyaratkan penetapan sasaran control dan kontrolkontrol keamanan informasi meliputi 14 area pengamanan sebagai berikut:
  1. Kebijakan keamanan informasi
  2. Organisasi keamanan informasi
  3. Sumber daya manusia menyangkut keamanan informasi
  4. Manajemen aset
  5. Akses kontrol
  6. Kriptographie
  7. Keamanan fisik dan lingkungan
  8. Keamanan operasi
  9. Kemanaan Komunikasi
  10. Pengadaan/akuisisi, pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi
  11. Hubungan dengan pemasok
  12. Pengelolaan insiden keamanan informasi
  13. Manajemen kelangsungan usaha (business continuity management)
  14. Kepatuhan

Manfaat ISO 27001 Keamanan Informasi
Manfaat Tata Kelola Keamanan Informasi ISO 27001 agar organsiasi atau instansi/lembaga :
  1. Mampu menerapkan tatakelola keamanan informasi secara efektif, efisien, dan konsisten dengan pendekatan berbasis risiko.
  2. Mampu melakukan penilaian mandiri (selfassessment) secara berkala melalui mekanisme audit internal.
  3. Mampu menyusun sistem dokumentasi minimum yang diperlukan untuk menerapkan tata kelola keamanan informasi.
  4. Membantu memberikan pemahaman pentingnya keamanan informasi pada karyawan, stakeholder dan masyarakat.



Penerapan Data Minning

PENERAPAN DATA MINNING

Sebagai cabang ilmu di bidang komputer cukup banyak penerapan yang dapat dilakukann oleh Data Mining. Apalagi ditunjang ke-kaya-an dan ke-anekaragam-an berbagai bidang ilmu (artificial intelligence, database, statistik, pemodelan matematika, pengolahan citra dsb) membuat penerapan data mining menjadi makin luas.
Dimana saja data minning dapat diterapkan? Untuk mendapatkan jawaban tersebut berikut ini dapat dibaca beberapa penerapan data minning dalam kehidupan sehari-hari.
A.    Analisa Pasar dan Manajemen
Beberapa solusi yang bisa diselesaikan dengan data mining diantaranya :
  1. Menembak target pasar. Data mining dapat melakukan pengelompokan (clustering) dari model model pembeli dan melakukan klasifikasi terhadap setiap pembeli sesuai dengan karakteristik yang diinginkan seperti kesukaan yang sama, tingkat penghasilan yang sama, kebiasaan membeli dan karakteristik lainnya.
  2. Melihat pola beli pemakai dari waktu ke waktu. Data mining dapat digunakan untuk melihat pola beli seseorang dari waktu ke waktu.
  3. Cross-Market Analysis. Kita dapat memanfaatkan data mining untuk melihat hubungan antara penjualan satu produk dengan produk lainnya. Berikut ini saya sajikan.
  4. Profil Customer. Data mining dapat membantu Anda untuk melihat profil customer/pembeli/nasabah sehingga kita dapat mengetahui kelompok customer tertentu suka membeli produk apa saja.

a.       Identifikasi Kebutuhan Customer
Anda dapat mengidentifikasi produk-produk apa saja yang terbaik untuk tiap kelompok customer dan menyusun faktor-faktor apa saja yang kirakira dapat menarik customer baru untuk bergabung/membeli.
b.      Menilai Loyalitas Customer
VISA International Spanyol menggunakan data mining untuk melihat kesuksesan program-program customer loyalty mereka.
c.       Informasi Summary
Anda juga dapat memanfaatkan data mining untuk membuat laporan
summary yang bersifat multi-dimensi dan dilengkapi dengan informasi statistik lainnya.

B.     Analisa Perusahaan
a.       Perencanaan Keuangan dan Evaluasi Aset
Data Mining dapat membantu Anda untuk melakukan analisis dan prediksi cash flow serta melakukan contingent claim analysis untuk mengevaluasi aset.
b.      Perencanaan Sumber Daya (Resource Planning)
Dengan melihat informasi ringkas (summary) serta pola pembelanjaan dan pemasukan dari masing-masing resource, kita dapat memanfaatkannya untuk melakukan resource planning.
c.       Persaingan (Competition)
·         Banyak perusahaan yang berupaya untuk dapat melakukan competitive intelligence. Data Mining dapat membantu untuk memonitor pesaing-pesaing dan melihat market direction mereka.
·         Dapat melakukan pengelompokan customer Anda dan memberikan variasi harga/layanan/bonus untuk masing-masing grup.
·         Menyusun strategi penetapan harga di pasar yang sangat kompetitif.
d.      Telekomunikasi
Sebuah perusahaan telekomunikasi menerapkan data mining untuk melihat dari jutaan transaksi yang masuk, transaksi mana sajakah yang masih harus ditangani secara manual (dilayani oleh orang).
e.       Keuangan
Financial Crimes Enforcement Network di Amerika Serikat menggunakan data mining untuk me-nambang trilyunan dari berbagai subyek seperti property, rekening bank dan transaksi keuangan lainnya untuk mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang mencurigakan (seperti money laundry).
f.        Asuransi
Australian Health Insurance Commision menggunakan data mining untuk mengidentifikasi layanan kesehatan yang sebenarnya tidak perlu tetapi tetap dilakukan oleh peserta asuransi.
g.      Olah Raga
IBM Advanced Scout menggunakan data mining untuk menganalisis statistik permainan NBA (jumlah shots blocked, assists dan fouls) dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage).
h.      Astronomi
Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California dan Paloma Observatory berhasil menemukan 22 quasar dengan bantuan data mining. Internet Web Surf-Aid IBM Surf-Aid menggunakan algoritma data mining untuk mendata akses halaman Web khususnya yang berkaitan dengan pemasaran guna melihat prilaku dan minat customer serta melihat ke-efektif-an pemasaran.melalui Web.
i.        Internet Web Surf-Aid
IBM Surf-Aid menggunakan algoritma data mining untuk mendata akses halaman Web khususnya yang berkaitan dengan pemasaran guna melihat prilaku dan minat customer serta melihat ke-efektif-an pemasaran melalui Web.

Object Oriented Database (OODB)

OBJECT ORIENTED DATABASE (OODB)

Object Oriented Database (OODB) pada awalnya bermula dari Object Oriented Programming (OOP). OODB ini dikenal dan banyak digunakan mulai tahun 1990an. Penggunaan OODB ini mempunyai konsep bahwa dengan OODB ini dapat melakukan pemodelan data dari semua phenomena dan dapat dinyatakan kedalam bahasa umum (naural). Konsep dari OODB ini secara umum tidak berbeda jauh dengan konsep pemrograman berorientasi object yang lain, hanya dalam konsep OODB ini konsep pemrograman berorientasi object ditambah dengan database yang berfungsi sebagai media penyimpanan datanya tang berbentuk class-class. Karena hal itulah maka OODB ini masih tetap berhubungan dengan Entity Relationship (ER). 

Karakteristik Objek
Suatu objek mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
1. identifier : unique id
2. name : unique name dalam DB (optional)
3. lifetime : menetapkan apakah object persistent atautransient
4. structure : pembangunan object menggunakantype constructors

Struktur Objek
State (current value) dari object bisa dibangun dari object lain (other values) dengan menggunakan type constructors tertentu.
Tipe constructors 
  • Basic types : atom, tuple dan set
  • Collection type : list, bag dan array
Konsep Object Oriented
  • Abstract Data Types, mendefinisi Kelas, menyediakan ekstensi untuk jenis atribut kompleks
  • Encapsulation, melaksanakan operasi dan struktur objek tersembunyi
  • Inheritance, membagi data dalam lingkup hirarki, mendukung reusabilitas kode
  • Polymorphism, 
  • Operator overloading
Jadi Object Oriented Database (OODB) ini merupakan salah satu jenis database dimana data-data yang ada direpresentasikan kedalam bentuk object. Karena itu, OODB ini sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman Object Oriented yang digunakan, sehingga dapat mudah dipahami dalam usahanya menambah fungsional DBMS terhadap bahasa pemrograman berorientasi object.

Macam-macam aplikasi Database
  1. Computer-Aided Design (CAD), Database CAD menyimpan data yang berhubungan dengan rancangan mekanik dan elektrik. Sebagai contoh : gedung, pesawat, dan chips IC.
  2. Computer-Aided Manufacturing (CAM), Database CAM menyimpan data yang jenisnya sama dengan sistem CAD, ditambah data yang berhubungan dengan produksi yang mempunyai ciri-ciri tersendiri (seperti mobil pada saat perakitan) dan produksi yang kontinyu (seperti sintesa kimia).
  3. Computer-Aided Software Engineering (CASE), Database CASE menyimpan data yang berhubungan dengan langkah-langkah dari siklus pengembangan software yaitu : planning, requirements collection analysis, design, implementation, test, maintenance and documentation.
  4. Office Automation (OA), Database OA menyimpan data yang berhubungan dengan pengontrolan informasi komputer dalam bidang bisnis, termasuk e-mail, dokumen-dokumen, invoice, dsb. Sekarang ini sistem yang modern dapat menangani text yang berjenis bebas, foto, diagram, audio dan video. Sebagai contoh : dokumen multimedia yang mengangani teks, foto, spreadsheets dan suara.
  5. Computer-Aided Publishing (CAP), Database CAP menyimpan dokumen yang kompleks. Sama seperti otomatisasi kantor, applikasi CAP telah diperluas untuk menangani dokumen-dokumen multimedia yang berisikan teks, audio, gambar, video data, dan animasi.
Mengapa menggunakan OODB? Karena OODB memiliki berbagai kelebihan yang menjadi alasan digunakannya, diantara kelebihan-kelebihan itu adalah :
  1. Kinerja yang tangguh. Dalam OODB, program mengakses data dengan objek nya secara langsung sehingga kinerja program akan lebih tinggi. Lebih dari itu, pada beberapa produk ODBMS bahkan dimungkinkan adanya client caching. Bayangkan kecepatan yang dapat dihasilkan bila program hanya perlu mengakses cache dari database yang sudah ada di client.
  2. Desain yang indah. Dengan menggunakan OODB kita akan mendapatkan persistensi data, dengan OODB kita juga mendapatkan persistensi keseluruhan obyek database, bahkan termasuk implemented behaviour-nya, serta mudah memanggil suatu method dari objek tertentu pada database di server sehingga distribusi aplikasinya lebih mudah.
  3. Penyederhanaan pembuatan aplikasi. Menggunakan OODB, dapat meminimalisasi penggunaan tool dalam pemrograman, bahasa program dan aplikasi-aplikasi yang lain.
Berbagai kelebihan itu itu memberikan kemudahan pagi programmer dalam merancang aplikasi sesuai kebutuhan. Akan tetapi penggunaan OODB juga mempunyai kelemahan yang ditemukan, dan diantara kelemahan dari OODB itu adalah :
  1. Kurangnya dukungan platform
  2. Sulit bermigrasi
  3. Tight coupling yaitu adanya keterkaitan antara aplikasi dan database.
  4. Kebutuhan ketrampilan
  5. Query yang kompleks, karena setiap OODB memiliki cara yang berbeda-beda dalam cara pemanggilan querynya. Jadi cara pemanggilan query dalam OODB yang satu belum tentu dapat diterapkan terhadap OODB yang lain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa saat ini pemakaian OODB telah berkembang dalam pembuatan sistem aplikasi dengan menggunakan data yang kompleks.




Sumber





DBMS POSTGRESQL

INSTALL DBMS POSTGRESQL

Dalam ilmu komputasi penggunaan DBMS sebagai software untuk memanajemen data sangat diperlukan. DBMS ialah perantara untuk user dengan basis data, untuk dapat berinteraksi dengan DBMS dapat memakai bahasa basis data yang sudah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data umumnya terdiri dari berbagai macam instruksi yang diformulasikan sehingga instruksi tersebut dapat diproses oleh DBMS.Terdapat bermacam-macam aplikasi DBMS yang banyak digunakan sebagai software DBMS, diantaranya :
  1. MySql
  2. Oracle
  3. Ms. Acces
  4. Microsoft SQL server 
  5. Visual Foxpro
  6. PostgreSQL
Diantara DBMS tersebut mungkin yang paling terkenal adalah MySql, karena sifatnya yang free/gratis selalu stabil dan cukup tangguh keamanan yang cukup baik sangat mendukung transaksi dan dukungan dari banyak komunitas sangat fleksibel dengan berbagai macam program perkembangan yang cepat. Contoh yang sering digunakan ketika menggunakan DBMS MySql yaitu yang terdapat pada xampp. Dalam xampp sudah terdapat MySql, Apache, dan lainnya.
Tetapi pada kesempatan ini, bukan MySql (xampp) yang akan kita bahas. Disini kita akan sedikit belajar tentang DBMS yang lain, yaitu PostgreSQL.
Apa itu PostgreSQL? PostgreSQL atau (Post-gress-SQL) adalah sebuah relational database manajemen system  (RDBMS) yang di kembangkan oleh tim relawan yang ada di seluruh dunia yang bersifat open source. Sehingga PostgreSQL source code (kode sumber) yang tersedia bisa di dapatkan secara gratis.
Postgres pada awalnya dikembangkan oleh mahasiswa dan staff programmer University of California, Berkeley, dibawah arahan Professor Michael Stonebraker. Sofware ini mulanya dinamai Postgres, tetapi karena banyak tambahan untuk fungsi fungsi SQL maka pada tahun 1995 namanya diganti Postgres95, dan sejak tahun 1996 nama yang digunakan hingga sekarang adalah PostgreSQL. Pada saat pertama dikembangkan postgres dianggap tidak memenuhi stardar ANSI-SQL92 -standar database berskala besar- , karena tujuannya hanya menjadikan postgres sebagai database yang mempunyai banyak feature dan keluwesan yang tinggi.
Kelebihan PostgreSQL
Sebagai software DBMS PostgreSQL memiliki beberapa kelebihan dibanding DBMS yang lain, diantara kelebihannya yaitu :
  1. Kemampuan postgres yang memungkinkan user untuk mendefinisikan SQL-nya sendiri, terutama untuk pembuatan function.
  2. Informasi yang tersimpan pada postgres tidak hanya tabel dan kolom melainkan tipe, fungsi, cara akses, dan informasi lain.
  3. Dukungan antar muka dari berbagai bahasa pemrograman seperti Perl, PHP, C++, Phyton, Java dan masih banyak lagi.
  4. Kemampuan untuk membuat konektifitas dengan database lain seperti pgdump, Interbase, pgaccess dan hampir semua database pada Linux.

Kekurangan PostgreSQL
Selain berbagai kelebihan yang dimiliki, terdapat juga kekurangan yang terdapat pada PostgreSQL, diantaranya :
  1. Kurang popular disbanding MySql.
  2. Tidak secepat DBMS yang lain.
  3. Sifatnya yang multi proses, menjadikan PostgreSQL sulit diterapkan windows yang bersifat thread-oriented.
  4. Kurang unggul dalam hal ketersediaan fungsi built-in.

Meskipun PostgreSQL masih belum banyak dikenal disbanding MySql, tetapi tidak ada salahnya kita mempelajari tata cara instalasi dan penggunaan PostgreSQL.
Berikut sekilas tata cara instalasi PostgreSQL, dalam hal ini kita gunakan  postgresql-10.5-2-windows-x64 yang akan diinstall kedalam Operating System Windows 10.
Tata caranya yaitu 
  • Yang pertama harus dilakukan yaitu mendapatkan file installer PostgreSQL, dapat di download disini.  


  • Setelah proses download selesai, cari file hasil download, umumnya berada di folder download. (Download\postgresql-10.5-2-windows-x64.exe)


  • Jalankan file postgresql-10.5-2-windows-x64.exe (atau versi yang lain)
  • Muncul tampilan awal instalasi PostgreSQL
  • Setelah muncul kotak dialog ikuti perintah yang ada, klik Next
  • Berikutnya tampil dialog dimana instalasi PostgreSQL itu akan di letakkan/di install, secara default akan berada pada c:\Program File\..., klik Next 

  • Selanjutnya tampil dialog komponen apa saja yang akan di install, silahkan pilih sesuai kebutuhan setelah itu klik Next

  • Setelah itu tampil direktori tempat data sql berada, klik Next

  • Selanjutnya tampil untuk menuliskan password database yang akan digunakan, isi password selanjutnya klik Next.

  • Setelah mengisi password maka akan tampil dialog port default yang digunakan, port bisa dirubah jika port default itu sudah digunakan oleh aplikasi yang lain. klik Next.


  • Berikutnya tampilan lokasi default dari database



  • klik Next 2x



  • Instalasi PostgreSQL sedang dijalankan, tunggu sampai tampil instruksi selanjutnya


  • Setelah selesai proses instalasi klik finish


Setelah selesai proses instalasi, maka PostgreSQL siap digunakan.

Menjalakan PostgreSQL
Untuk menjalankan PostgreSQL, maka yang harus kita lakukan yaitu :
  • Menjalankan pgAdmin.exe, kita pilih All Program File-PostgreSQL-pgAdmin 4.

  • Proses eksekusi aplikasi PostgreSQL

  • Setelah terbuka, maka akan diminta untuk memasukkan password yang telah anda buat pada langkah install PostgreSQL di windows.

  • Selanjutnya bisa membuat database yang akan kita pergunakan

  • Untuk Mengakhiri penggunakan Database server PostgreSQL, maka lakukan disconnect server.


Demikian sekilas tentang cara install dan sedikit penggunaan PostgreSQL, semoga bermanfaat.



Sumber :


Normalisasi Database 2NF dan 3NF

NORMALISASI DATABASE TAHAP 2 (2-NF) DAN TAHAP 3 (3-NF)

Setelah sebelumnya saya memposting tentang normalisasi tahap 1 (1-NF), maka pada kesempatan kali ini saya akan memposting normalisasi database tahap 2 (2-NF) dan tahap 3 (3NF).

BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM/2 NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency, memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.
  1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
  2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama/primary key.
Contohnya :
 
1. Tabel Pelanggan
Tabel pelanggan yang belum normal

Tabel pelanggan normal tahap 1 (1NF)

Tabel pelanggan normal tahap 2 (2NF)
Catatan : Setiap tabel sudah memiliki Primary Key (Kunci Utama) yang unik

2. Tabel Karyawan
Tabel Karyawan belum normal (Unnormal)

Tabel Karyawan dalam bentuk normal tahap 1 (1NF)

Tabel Karyawan dalam bentuk normal tahap 2 (2NF)

3. Tabel Pengiriman Barang


BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM / 3 NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).

Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut :
  1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
  2. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja.
Contonya : 


1. Tabel Pelanggan
Tabel pelanggan dalam bentuk normal tahap 3 (3NF)

2. Tabel Karyawan

Tabel Karyawan dalam bentuk normal tahap 3 (3NF)

3. Tabel Pengiriman Barang


Sekian postingan tetang normalisasi database tahap 2 (2-NF) dan tahap 3 (3-NF).
Salam.



Sumber : 





NORMALISASI TAHAP 1 (1-NF)

NORMALISASI DATABASE TAHAP 1 (1-NF) DAN CONTOHNYA

DEFINISI NORMALISASI

  • Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.
  • Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
  • Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: "apa yang dimaksud dengan desain database logical?" dan "apa yang dimaksud dengan desain database fisikal yang baik? What is phisical good logical database design?"
  • Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi "tabel" kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.
  • Normalisasi bisa disebut juga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION.

BENTUK NORMAL KE SATU (FIRST NORMAL FORM/1-NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:
  1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa "atomic value".
  2. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
  3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi tersebut.
  4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Contoh : 
1. Tabel Pelanggan
Tabel Pelanggan belum normal (Unnormal)

Tabel Pelanggan dalam bentuk normal (1NF)

2. Tabel Karyawan
Tabel Karyawan belum normal (Unnormal)

Tabel Karyawan dalam bentuk normal (1NF)

3. Tabel Pengiriman Barang


Demikian sedikit tentang normalisasi tahap 1 (1NF), semoga dapat bermanfaat.

Sumber :





Model Data Relational

Desain database Logis dan model data relational

Desain database adalah tentang pembuatan struktur database yang stabil, dengan mempunyai persyaratan-persyaratan yang tepat. Hal itu sebagai langkah penting yang harus ada untuk pembuatan sebuah database yang tepat. Dan persyaratan-persyaratan itu harus dilakukan dengan hati-hati. Disini kita memiliki dua alasan untuk menekankan model data relasional. Pertama, model data relasional paling banyak digunakan dalam aplikasi database kontemporer. Kedua, beberapa prinsip desain database logis untuk model relasional juga berlaku bagi model logis lainnya.
Model database relational
Pada tahun 1970, E. F. Codd memperkenalkan model data relational, kemudian diikuti oleh IBM (Codd, 1970).  Pada awalnya dilakukan dua proyek penelitian untuk membuktikan kelayakan model relational dan prototype pengembangan sistemnya. Pada akhir 1970, IBM mengembangkan sistem yang dikenal dengan sistem R (prototype untuk relational DBMS-RDBMS). Yang kedua di Universitas alifornia, Berkeley mengembangkan RDBMS yang berorientasi akademis.
Model data relational merepresentasika datadalam bentik tabel. Dalam model data relational terdapat 3 komponen :
  1. Stuktur data, data dikelompokkan dalam bentuk tabel ( baris dan kolom)
  2. Manipulasi data, dengan menggunakan operasi yang kuat (database sql), untuk memanipulasi data yang tersimpan dalam relasi.
  3. Integritas data, menentukan aturan untuk menjaga integritas data pada saat data tersebut dimanipulasi.
Dalam pemodelan database relational mendefinisikan sebuah relasi dari tabel 2 dimensi yang terdiri dari kolom dan baris dengan indeks acak. Baris dalam tabel berisi record (data/atribut) sebagai contoh Karyawan1 : Id_karyawan, Nama, Departemen, Gaji. Dalam penulisannya kita dapat menyingkat nama relasi itu diikuti atributnya.
            Karyawan1(Id_karyawan, Nama, Departemen, Gaji)



Relation Key

Didalam relasi setiap atribut digunakan semacam kunci (key) sebagai kunci primer yang digunakan untuk memanggil atribut dalam tabel relasi. Karena itu setiap nama relasi pasti memiliki satu atribut yang dijadikan seabgai kunci primer. Dan biasanya kunci primer ini ditandai dengan adanya garis bawah pada nama atributnya. Seperti contoh diatas : .
            Karyawan1(Id_karyawan, Nama, Departemen, Gaji)

Dapat dilihat bahwa pada Id_Karyawan terdapat garis bawah, itu menandakan bahwa Id_Karyawan merupakan primary key dari relasi Karyawan1. Dalam relasi selain adanya kunci primer, bisa juga kita dapati entitas asosiatif dimana entitas ini tidak harus memiliki pengenal. Karena entitas ini biasanya merupakan pengenal dari attribute pada relasi yang lainnya. Pengenal (primary key) pada satu entitas dapat menjadi foreign key pada entitas hasil relational many-to-many pada entitas-entitas utama (Normal). Jadi foreign key merupakan attribute database yang melayani primary key dari relasi yang lain dalam database yang sama.
Atau dapat disimpulkan Foreign Key adalah Òeld pengenal yang berisi primary key dari suatu relasi lain. Key ini merepresentasikan hubungan antara record di relasitsb dengan record di relasi pemilik primary key. Key dapat terdiri dari satu Òeld (sederhana) atau lebih dari satu Òeld (komposit).



Conoh Diagram ER



Contoh Skema Logis

Properti (Sifat) Relasi
Relasi dapat di definisikan sebagai hubungan tabel data dua dimensi. Tetapi tidak semua hubungan antar tabel adalah sebuah relasi. Tetapi relasi sendiri memiliki properti yang berbeda dari hubungan tabel no relational. Property (sifat) dari relasi dapat di didefinisikan sebagai berikut :
  1. Setiap relasi (atau tabel) dalam database memiliki nama yang unik.
  2. Sebuah entri di persimpangan setiap baris dan kolom adalah atom (atau bernilai tunggal). Tidak mungkin ada atribut multinilai adalah relasi.
  3. Setiap baris itu unik, tidak ada dua deretan dalam suatu relasi yang identik.
  4. Setiap atribut (atau kolom) dalam tabel memiliki nama yang unik.
  5. Urutan kolom (kiri atau kanan) tidak signifikan. kolom suatu relasi dapat dipertukarkan tanpa mengubah arti atau penggunaan relasinya.
  6. Urutan baris (atas ke bawah) tidak signifikan. seperti kolom, baris relasi dapat dipertukarkan atau disimpan dalam urutan apa pun.

Mengubah Diagram E-R ke Relasi
Relasi Binary
Memetakan hubungan binary Satu-ke-Banyak (one-to-many)
Primary key di pihak satu menjadi foreign key di pihak banyak.
Skema Hubungan Binary 1:N
Skema Hubungan antara KONSUMEN dan PESANAN


Memetakan hubungan binary Banyak-ke-Banyak (many-to-many)
Buat relasi baru dengan primary key komposit yang terdiri dari primary key dari kedua entitas.
Diagram E-R (N:N).


Memetakan hubungan binary Satu-ke-Satu (one-to-one)
Primary key di pihak wajib menjadi foreign key di pihak opsional.
Skema Hubungan Binary 1:1


Relasi Unary
Juga disebut hubungan rekursif. dua kasus yang paling penting dari relasi unary adalah satu-ke-banyak dan banyak-ke-banyak.
Memetakan relasi unary Satu-ke-Banyak (1:N)
foreign key bersifat rekursif (dalam relasi yang sama).
Skema Relasi Unary 1:N
Memetakan relasi unary Banyak-ke-Banyak (N:N)
Menjadi dua relasi:
  • Satu untuk tipe entitas.
  • Satu untuk relasi asosiatif dengan primary key yang terdiri dari dua field, yang keduanya mengacu pada primary key tipe entitas diatas.

Skema relasi unary N:N

Relasi Ternary
Satu relasi untuk merepresentasikan tiap entitas dan satu relasi untuk entitas asosiatif (total empat relasi). Primary key dari setiap entitas yang terlibat dalam hubungan dijadikan foreign key dalam relasi entitas asosiatif.
Skema relasi tenary :

Skema Relasi Tenary N:N


Normalisasi Data
Normalisasi skema logis
Melakukan validasi dan penyempurnaan rancangan logis database sehingga memenuhi format tertentu (form normal) untuk meminimasi duplikasi data. Definisi teknis: proses dekomposisi atau memecah relasi-relasi yang mengandung anomali menjadi relasi-relasi kecil yang terstruktur dengan baik (memenuhi form normal).
Form Normal
Suatu skema relasi-relasi yang mengandung duplikasi data minimal sehingga memungkinkan penambahan, penghapusan, dan pengubahan record secara efisien dengan resiko inkonsistensi data minimal.
Menjadikan Form Normal
Tujuannya adalah untuk menghilangkan anomali-anomali. Anomali Penambahan Data Penambahan record baru mengharuskan duplikasi nilai-nilai atribut tertentu. Anomali Penghapusan Data Penghapusan record dapat mengakibatkan hilangnya nilai atribut yang hanya terdapat pada record tsb. (yang mungkin masih dibutuhkan). Anomali Modifikasi Data Pengubahan nilai atribut suatu record mengharuskan pengubahan atribut yang sama pada banyak record-record lain.
Contoh Anomali Penambahan :
Anomali penambahan : Tidak dapat memasukkan pegawai baru yang tidak mengambil kursus.
Contoh Anomali Penghapusan :
Anomali penghapusan : Jika pegawai dengan NIP 140 dihapus, informasi tentang kursus Tax Acc akan hilang.
Contoh Anomali Perubahan (Modifikasi) :
Anomali modifikasi : menaikan gaji pegawai dengan NIP 100 mengharuskan perubahan pada beberapa record.

Penyebab terjadinya anomaly
Mengapa anomali-anomali ini terjadi?
Karena menggabungkan dua tema (konsep entitas) dalam satu relasi. Ini mengakibatkan duplikasi-duplikasi sebagai akibat dari ketergantungan antar atribut yang tidak pada tempatnya. Untuk mencegah terjadinya anomaly maka perlu dilakukan Normalisasi. Oleh karena itu secara umum prinsip suatu tabel seharusnya tidak merepresentasikan lebih dari satu tipe entitas.
Langkah-langkah melakukan Normalisasi

Form Normal Ke-1 (1NF)
Tidak ada atribut bernilai-banyak Setiap nilai atribut adalah atomik. Merupakan syarat suatu relasi.
Contoh berikut tidak memenuhi syarat sebagai “relasi”:

Contoh suatu relasi, yang memenuhi 1NF

Dependensi Fungsional
Nilai suatu atribut yang disebut atribut determinan dalam suatu relasi menentukan nilai dari atribut yang lain.
Kandidat Key
adalah atribut determinan Atribut pengenal dengan nilai unik. Salah satu dari kandidat-kandidat key dipilih menjadi primary key. Setiap atribut yang bukan primary key (non-key) secara fungsional tergantung (dependen) pada primary key.

Form Normal ke-2 (2NF)
Syarat: memenuhi 1NF dan setiap atribut non-key secara fungsional bergantung penuh kepada SEMUA primary key.
Tidak ada dependensi fungsional parsial : Nilai setiap atribut non-key harus ditentukan oleh nilai atribut-atribut key secara keseluruhan, bukan hanya sebagian dari atribut-atribut key tsb.
Normalisasi : dekomposisi menjadi dua relasi terpisah.

Form Normal ke-3 (3NF)
2NF plus tidak ada dependensi transitif: Satu atribut secara fungsional menentukan nilai atribut kedua yang pada gilirannya menentukan nilai atribut ketiga.
Relasi dengan dependensi transitif :


Normalisasi: dekomposisi relasi SALES menjadi dua relasi.



Sumber :
Ebook Modern Database Management Eighth Edition : Chapter 5 (Jeffrey A. Hoffer, Marry B. Prescott, Fred R. McFadden)



Standard Internasional ISO 27001 dan Manfaat Keamanan Informasi Informasi sebagai Aset Penting Informasi adalah salah satu aset pen...