Basis Data




BASIS DATA


Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan antara data yang satu dengan data yang lain, sehingga gambaran dari hubungan data-data tersebut dapat mempermudah penyampaian informasi yang akan disampaikan ataupun dapat mempermudah pengaturannya dalam suatu lembaga atau organisasi, seperti lembaga pemerintahan, rumah sakit, lembaga pendidikan dan lain sebagainya.
Dengan mempelajari dan memahami tentang basis data, diharapkan akan mempermudah pekerjaan yang saat ini sangat tergantung kepada ilmu teknologi terutama ilmu komputer. Meskipun penggunaan basis data tidak hanya pada pemakaian aplikasi komputer saja, tetapi dengan menggabungkan keduannya yang merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan, maka akan tercipta keakuratan informasi dan kemudahan pekerjaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari dan memahami basis data akan memermudah pekerjaan sehari-hari. Dan ketika sudah memahami tentang apa itu basis data, langkah selanjutnya yaitu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana memanfaatkan basis data itu untuk kepentingan orang banyak. Basis data sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
      
      1.      Basis data flat-file
Dilihat dari istilah flat-file saja dapat disimpulkan bahwa basis data jenis ini merupakan basis data dalam skala kecil sehingga dapat dirubah dengan cepat dan mudah. Karena pada dasarnya jenis basis data ini hanya erdiri dari sekumpulan string atau lebih file yang bisa diurai untuk mendapatkan keakuratan informasi yang dibutuhkan. Basis data jenis ini sangat cocok digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah kecil dan sederhana. Untuk penggunakan penyimpanan data dengan struktur yang komplek dan besar, kita akan mengalami kesulitan karena kerumitan yang timbul dengan penggunaan jenis basis data ini, meskipun hal itu dimungkinkan yaitu penggunaan jenis basis data flat-file untuk struktur data yang kompleks.
    
      2.      Basis data Relasional
Basis data relasional merupakan basis data yang memiliki struktur penyimpanan yang logis. Dari kata relasional saja dapat diartikan bahwa basis data ini menggunakan unsur-unsur hubungan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Biasanya dalam basis data relasional ini menggunakan tabel-tabel yang saling berhubungan. Biasanya tabel yang digunakan yaitu sekumpulan tabel-tabel dua dimensi atau lebih yang saling dihubungkan antara yang satu dengan yang lain.
Basis data jenis inilah yang sekarang digunakan pada perusahan kecil hingga perusahan besar. Meskipun ketika digunakan pada data yang sangat besar dengan struktur data yang sangat kompleks akan mengalamikesulitan dalam implementasinya. Dan juga karena penggunaan table-tabel yang banyak, akan menimbulkan lambatnya pencarian data apalagi untuk data-data yang letaknya terpisah-pisah kedalam beberapa tabel.

Dengan adanya basis data maka kita dapat mengampil manfaatnya, diantaranya : mudah untuk diakses, keamanan lebih terjamin, tidak terjadi data ganda (duplikasi data), lebih mudah memanipulasi data yang lebih canggih, mudah dalam pemeliharaan independensi dan konsistensi data, dan meningkatkan integritas data yang ada, disamping juga yang tidak kalah pentingnya yaitu dalam hal kemudahan penggunaan data tersebut.
Disamping manfaat tersebut, dengan menggunakan basis data juga memiliki kendala tersendiri, karena dengan adanya penggunaan basis data secara otomatis memerlukan tenaga ahli yang untuk mendesain, membuat program dan mengimplementasikannya kedalam sebuah sistem. Karena itulah sistem menjadi rumit dan tidak sembarang orang dapat menanganinya. Selain itu dengan menggunakan basis data pasti juga berpengaruh dengan mahalnya proses implementasi. Belum lagi jika terjadi kesalahan akses, hal itu pasti membuat kerusakan pada sistem karena dengan data yang terpusat dan dengan banyaknya orang yang mengakses kerusakan itu bisa menjadi fatal dan memerurlukan waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena besar dan kompleknya data yang ada dapat menimbulkan kerusakan pada hardware maupun software, disinilah diperlukannya peran tenaga ahli untuk mengontrol, memelihara dan merawat basis data yang ada.

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)


Rekayasa perangkat lunak lebih dikenal dengan istilah software engineering. Banyak orang menganggap bahwa RPL hanya sebatas pada pembuatan program komputer saja. Padahal sebenarnya antara perangkat lunak (software0 dan program komputer memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Dimana perangkat lunak (software) merupakan keseluruhan perintah yang digunakan untuk melakukan proses (memproses) informasi, perangkat lunak sendiri dapat berupa program dan prosedur. Dimana program merupakan kumpulan perintah yang dapat dimengerti (dijalankan) oleh komputer. Sedangkan prosedur sendiri merupakan perintah yang dibutuhkan pengguna untuk memproses informasi yang diterimanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa RPL merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas aspek pembuatan perangkat lunak (software). Dimana tahapan dalam RPL itu dimulai dari tahap awal yang merupakan tahap menganalisa kebutuhan pengguna, dilanjutkan dengan menentukan spesifikasi yang diperlukan pengguna, kemudian tahap membuat desain, selanjutnya tahap penulisan kode program/software, bagaimana melakukan pengujian (test), bahkan sampai pada tahap bagaimana memelihara sistem/program yang dibuat itu setelah digunakan.
Dengan kata lain bahwa RPL tidak hanya sekedar pembuatan program saja, tetapi lebih dari itu, bahwasannya RPL mempunyai arti semua hal yang ada kaitannya dengan semua proses produksi seperti memanejemen proyek itu sendiri, menentukan anggaran pembiayaan, metode, jadwal, kualitas sistem yang dibuat, personel yang terlibat, sampai pada pelatihan kepada pengguna dari sistem yang dibuat tersebut.

Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak
Sebagai salah satu disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan proses produksi dalam hal ini yaitu pembuatan perangkat lunak (software), tentu memiliki tujuan yang menjadi landasan suatu proses produksi. Hal ini tidak berbeda jauh dengan tujuan bidang rekayasa yang lain, yaitu bagaimana menghasilkan output dengan kinerja yang tinggi tetapi dengan biaya yang rendah (sedikit) dan dengan waktu penyelesaian yang tepat (hemat waktu). Jadi secara spesifik tujuan dari RPL itu adalah :
1.      Menghasilkan perangkat lunak (software) dengan kinerja tinggi, andal dan tepat waktu.
2.      Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform.
3.      Mendapatkan biaya produksi perangkat lunak (software) yang rendah (hemat biaya).
4.      Menghasilkan software dengan biaya perawatan yang rendah.

Karakteristik Perangkat Lunak
            Penilaian yang berbeda-beda tentang perangkat lunak dikarena adanya perbedaan keterlibatan setiap individu dengan perangkat lunak. Sebagai gambaran seorang pengguna akan memiliki pandangan dalam hal penilaian mereka terhadap perangkat lunak, jika dibandingkan dengan pengembang (developer) yang sebagaimana diketahui bahwa developer terlibat langsung dalam proses produksi perangkat lunak itu. Keterlibatan itu mulai dari perancangan, penulisan kode, bahkan sampai pada tahap pemeliharaan perangkat lunak tersebut. Pengembang (developer) akan melihat perangkat lunak itu dari sudut pandang karakteristik internal dari perangkat lunak tersebut, sebelum perangkat lunak itu diserahkan kepada pengguna.
            Dalam perangkat lunak terdapat karakteristik-karakteristik yang harus di ketahui, diantarnya, yaitu :
  • Functionality, dalam hal ini perangkat lunak haruslah memiliki kinerja yang tinggi.
  •  Reliability, perangkat lunak haruslah mampu/dapat menyediakan fungsionalitas yang diingikan jika mengalami kondisi tertentu.
  •  Usability,  perangkat lunak harusnya memiliki kemudahan dalam penggunaanya.
  •  Efficiency, pernagkat lunak harus mempunyai kemampuan dalam penggunaan sumber daya sistem secara efektif dan efisien.
  • Maintainability, sebuah perangkat lunak harus mudah dimodifikasi sehingga akan mudah dalam perbaikan kinerja dari perangkat lunak tersebut, mudah menambah fungsi pada perangkat lunak, dan mudah dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan yang yang timbul dari penggunaan perangkat lunak itu.
  • Portability, yaitu kemudahan dalam hal mentransfer perangkat lunak dari satu platform ke platform yang lain dengan tanpa atau dengan sedikit perubahan. Jadi disini perangkat lunak yang dihasilkan harus mampu berfungsi dengan baik pada berbagai platform hardware dan software.
  • Robustness,perangkat lunak harus tetap berfugsi meski terdapat data yang tidak valid.
  • Integrity, mencegah atau membatasi hak akses terhadap perangkat lunak atau data yang ada pada sistem.

Standard Internasional ISO 27001 dan Manfaat Keamanan Informasi Informasi sebagai Aset Penting Informasi adalah salah satu aset pen...